Model Konseptual Pacaran: Apa tujuan kita pacaran?

Rolando Gultom
3 min readFeb 27, 2021

--

(Sumber Gambar: https://www.10wallpaper.com/view/Ocean_sunset_glow_couple_silhouette.html)

Tahun 2018, tepat sebelum gue wisuda, hidup sekakan selesai. Tidak adalagi semangat, tidak adalagi harapan. Dunia seakan runtuh, air mata keluar dengan sendirinya dibarengi pikiran yang kacau dan penuh kesepian. Ya betul, tahun dimana gue putus sama mantan. Butuh waktu 1 tahun bagi gue agar mampu terbiasa sendiri lagi dan berdamai dengan diri sendiri kalau mantan gue itu bukan jodoh gue. Padahal gue punya pilihan untuk langsung pacaran lagi, tapi engga gue ambil karena ada pertanyaan yang sering muncul akibat krisis kepercayaan terhadap apa yang dinamakan banyak remaja di Indonesia, yaitu “pacaran”. Pertanyaan itu adalah “Apa tujuan kita pacaran?”.

Ada 13 tujuan yang gue temukan disebuah literatur [1], yaitu:

  1. Menegaskan / hasil ekspresi dari kedewasaan
  2. Membagi pikiran dan perasaan yang paling intim
  3. Menjaga dan merawat pasangan
  4. Membuat hidup lebih nyaman dan stabil
  5. Membuat bahagia
  6. Menjaga identitas pribadi
  7. Memiliki sahabat
  8. Menghabiskan waktu bersama
  9. Menjaga komitmen yang telah dibuat bersama
  10. Mencari tahu bersama apa yang diinginkan dalam hubungan di masa depan
  11. Merencanakan masa depan dengan pasangan
  12. Memiliki orang yang dapat diandalkan
  13. Memiliki orang yang dapat membantu mewujudkan tujuan hidup yang lain

Menurut gue, ketiga belas tujuan ini merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Pacaran adalah sebuah status sosial yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemungkinan pacar kita menjadi pasangan hidup kita selamanya setelah menikah nanti. Dengan adanya status sosial ini, sepasang kekasih memiliki waktu untuk saling mengenal lebih jauh dan lebih dalam. Pacaran bukanlah tahap pengenalan satu sama lain. Pacaran adalah tahap dimana pasangan saling menerima kekurangan dan kelebihan satu-sama lain. Kalau temen-temen saat ini masih mempunyai perspektif pacaran adalah tahap pengenalan, menurut gue kurang tepat karena besar kemungkinan temen-temen tidak akan menikah dengan pacar saat ini, karena dulu gue punya mindset itu sama mantan gue, makanya pas gue nemuin sifat/kelakuannya yang gue bener-bener ga suka, akhirnya putus.

Mungkin ada yang punya perspektif kalau pacaran bisa lebih dari sekali, menurut gue ini perspektif yang kurang tepat karena pacaran bukanlah ajang unjuk bakat kalau kita bisa punya pacar, bukanlah sebuah permainan atau perlombaan, bukanlah ajang pencarian pasangan hidup. Kalau untuk mencari siapa pasangan hidup kita, pacaran bukanlah jawaban, melainkan “gebetan”. Kita bisa berteman dekat dengan siapa saja kalau memakai status sosial “gebetan” sehingga bisa lebih dari satu teman dekat. Status sosial “gebetan” lah merupakan fase dimana kita mengenal lebih jauh. Jadi jangan sampai terbalik. Jangan pacaran dahulu sebelum melewati fase gebetan. Setelah yakin pada 1 orang dan yakin kalau bisa menerima baik/buruknya si orang tersebut dan serta siap untuk menikah dengan orang itu, barulah lewati fase pacaran bersama.

Untuk itu gue membuat sebuah konseptual model terkait hal ini untuk membantu visualisasi:

(Sumber gambar: Olahan Penulis)

Dari model konseptual diatas gue mau menyimpulkan bahwa tujuan pacaran adalah untuk merencanakan hal yang diperlukan untuk menjalani fase pernikahan. Dalam hal ini waktu perencanaan orang berbeda-beda, tergantung kondisi kekuatan mental, pikiran, fisik, jiwa serta ekonomi sehingga pacaran juga dipakai untuk melatih kelima hal tersebut sehingga ketika berada pada fase pernikahan, pasangan akan lebih siap dan matang menghadapi tantangan rumah tangga.

Referensi:

[1] Sanderson, C. A., & Cantor, N. (1995). Social dating goals in late adolescence: Implications for safer sexual activity. Journal of Personality and Social Psychology, 68(6), 1121-1134. doi:http://dx.doi.org/10.1037/0022-3514.68.6.1121

--

--

Rolando Gultom
Rolando Gultom

Written by Rolando Gultom

Innovation | Strategy | Social Impact | Collaborator

No responses yet